Sabtu, 05 Juni 2010

Kelas 4 Semester 1

PERAYAAN MEMBAJAK SAWAH

Pada masa itu, rakyat India menyadari bahwa kebutuhan hidup mereka berasal dari bumi. Sebab itu, rakyat berpandangan bahwa bercocok tanam menghasilkan bahan pangan adalah pekerjaan yang sangat penting, sangat bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun negara. Oleh karena itu, lahirlah sebuah adat istiadat yang mengharuskan raja dan para menteri untuk berperan serta dalam upacara Raja membajak Sawah yang dilakukan di tanah pertanian saat menjelang musim tanam. Hal ini dilakukan sebagi suri tauladan bagi rakyat untuk menunjukan bahwa bercocok tanam bukanlah pekerjaan hina, melainkan pekerjaan yang amat mulia.
Di Kapilavatthu, akhir musim panas adalah awal dimulainya musim bercocok tanam. Raja Suddhodana beserta para menteri berangkat ke luar kota untuk menghadiri upacara festifal Raja membajak Sawah. Segenap penduduk kota datang melihat Raja membajak Sawah, serta menikmati pesta perayaan yang meriah dengan hidangan yang nikmat. Pada hari itu, Raja Suddhodana mengajak Pangeran Sidharta.
Raja Suddhodana membuka Perayaan. Dia mambajak sawah dengan mengungakan bajak berlapis emas, kemudian diikuti para menteri dengan bajak berlapis perak. Setelah itu, para petani yang berjajar dalam dua baris melanjutkan membajak sawah dengan bajak yang biasa mereka pergunakan. Mereka mambajak tanah yang keras agar menjadi gembur dan siap ditanami.
Pada saat makan siang, para pelayan Pangeran Siddharta pergi menikmati perjamuan makan siang dan meningglkannya seorang diri. Dia berjalan dan duduk bermeditasi di bawah sebatang pohon jambu yang rimbun. Disingkirkannya semua pikiran buruk dan merenung dengan pikiran yang tenang. “Ayahanda Raja, para mentri dan petani sedang merayakan Perayaan Raja membajak sawah. Mereka sedang bergembira menikmati makan siang saat ini.”
“Tetapi para kerbau yang membajak sawah tampaknya sedikitpun tidak bahagi, mereka bekerja berat menarik bajak untuk mengemburkan tanah yang keras. Mereka bersusah payah dan terengah-engah, tampak jelas sekali kalau tidak bahagia. Sementara manusia bersuka ria, mereka justru harus bekerja berat. Apabila hal yang dilakukannya tidak sesuai dengan kehendak majikannya, maka cambuk di tangan sang majikan akan mendera tubuhnya dengan tanpa apun.”
Pangeran juga mengamati aktivitas binatang yang lainnya disekitarnya. Dia melihat seekor kadal merangkak keluar dari sebuah lubang dan memangsa semut dengan lidahnya, tetapi tak lama kemudian, seekor ular merayap dan menelan kadal itu. Disat keterkejutan pangeran masih belum hilang menyaksikan itu semua, Seekor elang menukik dari udara, menangkap dan memangsa ular itu.
Pangeran Siddharta merenung lebih dalam dan bertanya pada diri sendiri, ” Bila segala sesuatunya seperti ini, Apakah ini berarti bahwa dibalik kehidupan yang indah itu juga tersembunyi sisi yang buruk?” Meski saat ini dia bahagia, tetapi pangeran merasakan adanya satu penderitaan besar yang tak dapat dihindarkan dan membayangi seluruh makhluk hidup. Usia Pageran waktu itu masih sangat muda tetapi dengan melakukan perenungan yang sangat mendalam ini, serta mulai bermeditasi dengan konsenterasi pada masuk-keluarnya nafas (anapana bhavana) tidak berapa lama, ia telah memasuki kondisi Jhana tingkat perama. Pada saat itu bayangan pohon jambu tempat Boddhisatva duduk tetap pada tempatnya, tidak bergeser secara alami sesuai dengan posisi matahari.

Para pengasuh akhirnya teringat kembali akan tugas mereka bergegas mencari Pangeran. Terpukau dengan apa yang mereka saksikan, mereka melapor kepada raja: Paduka, pangeran muda tengah duduk diam dan tenang. Sekalipun bayangan pepohonan lainnya bergeser sesuai dengan perubahan posisi matahari, namun bayangan pohon jambu tempat Sang Pangeran duduk tetap tak beringsut walaupun telah lewat tengah hari, bayangan tersebut tetap berbentuk bulat.”
Raja Suddhodana segera mengikuti mereka dan mengamati apa yang tengah terjadi pada pangeran muda. Melihat keajaiban itu, ia berkata: “O Putraku tercinta, inilah kedua kalinya, aku ayah-Mu, menghormati-Mu,”dan raja pun menyembah hormat. Sepanjang perjalannan pulang, Pangeran Siddharta merasa bahwa semua makhluk hidup patut dikasihani, karena mereka harus berjuang tiada hentinya melawan penderitaan demi kelangsungan hidup.

Latihan Soal

1. Perayaan membajak dilaksanakan di ….
a. sawah c. ladang
b. kebun d. hutan
2. Perayaan membajak diikuti oleh ….
a. para petani c. para pedagang
b. para pekebun d. para nelayan
3. Pada saat perayaan membajak, Pangeran Sidharta dijaga oleh ….
a. pasukan kerajaan c. ibu tiri
b. para guru d. dayang-dayang
4. Pada saat perayaan membajak, Pangeran Sidharta bermeditasi di bawah pohon ….
a. beringin c. bodhi
b. mangga d. jambu
5. Sikap yang ditunjukkan Raja Suddhodana ketika melihat Pangeran Sidharta adalah ….
a. memberi persembahan c. memberi hormat
b. memberi dana d. memberi ucapan selamat
6. Pertama kali Pangeran Sidharta bermeditasi, mencapai ….
a. kesucian c. kesaktian
b. jhana d. arahat
7. Pangeran Sidharta bermeditasi dengan sikap ….
a. berjalan c. bersila
b. berlari d. berbaring
8. Pada perayaan membajak sawah, bajak raja terbuat dari….
a. perak c. emas
b. tembaga d. besi
9. Tujuan membajak tanah, agar tanah menjadi….
a. gembur c. keras
b. subur d. rata
10. Penghormatan raja Suddhodana kepada pangeran Sidharta pada perayaan membajak adalah penghormatan yang ke….
a. Satu c. tiga
b. dua d. empat

Isilah titi-titik di bawah ini dengan benar !
1. Bayangan pohon jambu … pangeran Sidharta yang sedang meditasi.
2. Pangeran Sidharta bermeditasi dengan konsenterasi pada….
3. Setelah melihat keajaiban Pangeran kecil yang sedang bermeditasi, Raja Sudhodana… kepada putranya.
4. Keajaiban apa yang terjadi pada saat Pangeran Sidharta sedang bermeditasi….
5. Bercocok tanam merupakan pekerjaan….


KHANTI DAN SORACCA

1. Khanti (kesabaran)

Khanti atau Ksanti Khanti berasa ari baha Pali, Ksanti berasal dari baha Sansekerta yang berarti kesabaran yaitu dapat menahan diri secara wajar pada waktu menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan
Ada dua macam kesabaran yaitu :
a. Adhivasana Khanti (kesabaran jasmani) adalah kesabaran pada waktu menghadapai rasa lelah, capai, lapar dan haus, sakit, panas dan dingin. Pada waktu hal-hal ini muncul kita hendaknya tidak terpengaruh, tidak berteraik-teriak melainkan tetap bersikap sewajarnya.
b. Titikkha Khanti Kesabaran batin, merupakan hasil pengembangan kesabaran jasmani secara bertahap. Kesabaran batin adalah kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah seperti kesabaran pada waktu difitnah, dimaki, dimarahi dan tersinggung.

Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah cara bertapa yang paling tinggi. Kita harus melatih kesabaran terus-menerus karena kesabaran akan membuahkan kebahagiaan. Orang yang sabar akan dicintai banyak orang. Memang sulit untuk tidak marah bila kita dicaci, difitnah atau dimarahi. Tetapi kalau kita menjadi marah, menjadi jengkel, menjadi tidak senang berarti kita mengotori pikiran kita sendiri. Pikiran yang kotor itu karma buruk. Dan karma buruk akan membuahkan penderitaan. Jadi inilah petingnyatih kesabaran.


Cerita Buddhis :Khantivadi Jataka
Cerita tentang pertapa Khantivadi

Pada kehidupan masa lampau Sang Buddha,ketika masih menjadi Bodhisatva (calon Buddha), beliau pernah terlahir sebagai seorang pertapa bernama Khantivadi. Setelah berhasil dalam pertapaannya beliau bertekad untuk mengajarkan kepada setiap orang agar memperoleh kebahagiaan. Maka ia memutuskan untuk turun gunung mengajarkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam pengembaraannya, pertapa Khantivadi sapai di sebuah taman kerajaan, miliknya raja Kasi bernama Kalabu. Pada waktu sang Raja bersama isteri dan pembantunya sedang berjalan-jalan menikmati udara segar dan indahnya taman. Sesaat kemudian, raja ingin beristirahat. Sementara itu para pembantunya mengipasi sang raja. Namun ketika mereka melihat keagungan dan ketenangan pertapa Khantivadi mereka tertarik untuk mendengarkan ajarannya. Semua pembantu dan para isteri raja pergi meninggalkan raja sendirian menuju tempat pertapa Khantivadi. Ketika bangun raja terkejut dan menjadi marah karena ia tidak menemukan isteri dan para pembantunya disebelahnya. Raja mencari isteri dan pembantunya, dan ia menemukannya sedang mengelilingi pertapa Khantivadi. Raja menanyakan kepada pertapa, apa yang sedang ia ajarkan. Pertapa Khantivadi menjawab bahwa ia mengajarkan tentang pentingnya kesabaran.lalu timbul niat jahat raja untuk mencoba kesabaran pertapa Khantivadi. Mula-mula raja memerintahkan kepada pengawalnya untuk memukul pertapa, lalu mencambuknya, dan kemudian memotong tangannya, telinganya, kedua kakinya hingga pertapa Khantivadi meninggal dunia karena kehabisan darah. Walaupun disiksa oleh raja Kasi, pertapa Khantivadi tidak dendam atau benci, ia tidak kehilangan kesabarannya. Batinnya tetap kokoh, terkendali dengan baik dalam menghadapi kesakitan yang luar biasa.

2. Soracca (ketenangan hati)

Soracca berarti ketenangan hati. Sikap yang tetap tenang yaitu tetap melaksanakan pekerjaan dengan biasa tanpa mempedulikan hal-hal yang menyakitkan.. Soracca membuat kita tidak putus asa ataupun mudah mengeluh. Ketenangan hati menjadikan orang bersikap rendah hati bila diperingatkan. Bila batin kita tetap tenang, damai, maka tindakan-tindakan jasmani serta ucapan kita juga akan menjadi lebih bijaksana. Orang yang tidak memiliki ketenangan hati, pikirannya mudah menjadi kacau, mudah gusar/gugup kalau ada masalah, mengerjakan sesuatu dengan coroboh (tidak hati-hati). Sehingga pekerjaan yang dihasilkan tidak akan memuaskan. Membuat orang mudah kecewa.

Khanti dan Soracca adalah dua macam Dhamma (ajaran) yang menjadikan seseorang mempunyai sifat lemah lembut.


Cerita Buddhis : Perumah Tangga Bijaksana


Pada jaman kehidupan Sang Buddha terdapat seorang wanita yang sangat berbakti kepada Sang Buddha. Pada suatu hari ia mengundang para bhikkhu murid-murid Sang Buddha untuk makan di rumahnya. Sehari sebelum menjamu rombongan murid-murid Snag Buddha tersebut, suami dan anak laki-lakinya pergi ke suatu desa untuk menyelesaikan perselisihan yang sedang terjadi antara dua desa. Ketika rombongan para bhikkhu datang, wanita itu menyambut dengan sangat gembira dan ia melayani dengan sepenuh hati. Ia sangat bahagia dapat berbuat kebajikan pada hari itu.
Wanita itu menyediakan makanan yang halus, manis, dan makanan terbaik serta memberikan minuman segar kepada para bhikkhu. Pada waktu sedang melayani para bhikkhu, ia mendapat berita dari pembantunya bahwa suami dan anak laki-lakinya meninggal dunia dibunuh oleh orang tidak dikenal. Mendengar berita itu ia tidak sedih dan tidak terpengaruh sedikitpun. Ia tetap melayani para bhikkhu, dan memasukkan berita itu dalam sakunya. Sebentar kemudian pembantunya membawa minuman dan menjatuhkan sebuah gelas. YA. Sariputta, pemimpin rombongan para bhikkhu berkata : “Ibu pasti sedih kehilangan barang yang sangat berharga itu”. Wanita itu kemudian menjawab : “ Bhante, Apalah artinya kehilangan yang kecil itu. Saya baru saja menerima berita bahwa suamiku dan anak laki-lakiku telah mati dibunuh saat menyelesaikan perselisihan di suatu desa. Tetapi aku tetap melayani para Bhante”. YA. Sariputta memuji kebijaksanaan wanita itu. Adalah sulit bersikap demikian ketika kita menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.

Jawablah
A untuk Selalu, B untuk kadang-kadang, dan C untuk tidak

1. …. Saya diam saja jika ditantang berkelahi, walaupun saya akan disebut pengecut
2. …. Saya tidak malu meminta maaf kepada teman walaupun dilihat oleh semua orang
3. …. Saya tidak berbicara dengan sikap sombong, sok pintar, atau mengumpat
4. …. Saya berani mengakui kekurangan dan kesalahan saya.
5. …. Saya lebih memberikan kesempatan pertama untuk jalan dan tempat duduk pada orang yang lebih tua dari saya.
6. …. Saya berusaha untuk membalas surat atau telepon dari teman.
7. ….Saya percaya tugas dari guru itu baik, makanya saya selesaikan
8. …. Saya lebih suka bekerja dalam kelompok.
9. …. Saya menggunakan kata “tolong” apabila meminta bantuan orang lain.
10. …. Saya member selamat kepada teman yang ulang tahun.

PUBBAKARI KATANNUKATAVEDI

Sang Buddha pernah bersabda bahwa terdapat dua macam manusia di dunia ini yang sangat sulit ditemukan yaitu : Pubbakari dan Katannukatavedi

Pubbakari yaitu seseorang yang memberikan pertolongan sejati
Pertolongan sejati adalah pertolongan yang tidak mengharapkan imbalan, pertolongan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas, tanpa pamrih. Contohnya adalah petolongan ayah dan ibu. Sulit menemukan orang yang memberikan pertolongan sejati karena sebagian besar orang dibelenggu oleh nafsu keinginan sehingga ia akan memberikan pertolongan kepada orang lain kalau mendapat keuntungan. Kita harus menyadari bahwa perbuatan baik dengan memberikan pertolongan yang tulus kepada orang lain sesungguhnya adalah kesempatan untuk menanam dan memupuk perbuatan baik, yang akan membuahkan kebahagiaan baik dalam hidup sekarang ataupun yang akan datang.

Katannukatavedi yaitu orang yang suka berterima kasih dan ingin membalas budi kepada orang yang menolongnya.
Hidup adalah suatu proses yang saling bergantungan. Kita selalu berhubungan dan bergantung dengan orang lain. Kita bisa makan hari ini karena ada yang masak. Bisa masak karena ada yang jual beras, beras ada karena ada yang tanam, dan seterusnya kita tidak boleh menganggap bahwa hidup ini saya sendiri yang membuatnya. Ini adalah sikap yang sombong. Hanya orang bodoh yang memiliki pikiran demikian. Kita harus berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kita, sekecil apapun bantuan yang diberikan kepada kita. Kita harus melatih mengucapkan “Terima Kasih” kepada orang yang membantu kita. Banyak orang yang tidak dapat mengucapkan kata terima kasih karena batinnya diselimuti oleh kebodohan, pada hal mengucapkan terima kasih itu ucapan benar, perbuatan baik yang besar pahalanya. Di dalam lingkungan keluarga, kita dapat berterima kasih kepada orang tua kita, pembantu, sopir, pak Satpam, tukang kebun, dll.

Seseorang yang memberikan pertolongan sejati (pubhakari) dan seseorang yang menyadari akan pertolongan yang telah diberikan pada dirinya dan juga merasa terimaksih (Katannukatavedi) sukar ditemukan karena orang-orang dicengkeram nafsu (tanha) dan kebodohan batin (avija).



Latihan Soal

Lingkarilah jawaban yang benar
1. Pertolongan sejati adalah pertolongan yang….
a. Tanpa tenaga c. tanpa pamrih
b. Tanpa niat d. tanpa usaha
2. Pertolongan sejati tidak mengharapkan….
a. Balasan c. bantuan
b. Panggilan d. imbalan
3. Kita harus memberikan pertolongan sejati kepada….
a. Keluarga kita saja c. siapa saja
b. Teman-teman kita saja d. orang yang ebih miskin saja
4. Avija memiliki arti….
a. Nafsu keinginan c. cinta kasih
b. Kebodohan batin d. kemelekatan
5. Nafsu keinginan adalah arti dari….
a. Avija c. karma
b. Tanha d. khanti


Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Ucapan terimakasih kepada orang yang telah memberikan pertolongan kepada kita disebut….
2. Terdapat dua jenis orang yang sulit ditemukan, yaitu….
3. Pubhakari artinya….
4. Kesabaran dalam menghadapi masalah disebut….
5. Kalahkan kesombongan dengan….

MENGAKUI KESALAHAN

Kita belajar ajaran Buddha untuk menjadi bijaksana. Orang yang bijaksana bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana perbuatan yang bermanfaat dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Untuk bisa membedakan itu semua, kita dibantu oleh orang tua dan guru. Orang tua dan guru senantiasa member petunjuk perbuatan yang baik dan menegur jika kita melakukan hal-hal yang kurang pantas.
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Ada orang yang segera sadar telah berbuat salah, menyesali kesalahannya, dan berusaha memperbaiki diri. Ada juga sebagaian orang yang tidak mau memperbaiki diri walaupun tahu telah berbuat dalah dan ada juga orang yang justru marah jika diberi tahu akan kesalahannya dan tidak mau memperbaiki diri.
Anak Buddhis harus memperbaiki diri jika telah berbuat salah. Langkah pertama untuk memperbaiki diri adalah jujur pada diri sendiri. Artinya kita harus berani mengaku kepada diri sendiri bahwa kita telah melakukan kesalahan. Selanjudnya kita bertekat untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi. Dengan demikian kita akan berubah menjadi anak yang lebih baik.

Jawabah dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dengan “Ya” atau “tidak”

1. Apakah kamu sering marah?
2. Apakah kamu sering tidak mengerjakan PR?
3. Apakah kamu sering membantah perkataan mama dan papa ?
4. Apakah kamu sering bertengkar kakak, adik atu teman?
5. Apakah kamu sering berkata tidak jujur?



MEMBERI DAN MENERIMA MAAF

Membenci orang yang telah berbuat kesalahan kepada kita adalah perbuatan yang tidak bermanfaat. Terus mengingat kesalahan orang lain dan tidak mau memaafkan membuat kita tidak bahagia. Praktekanlah ajaran Buddha. Buddha mengajarkan cinta kasih tanpa pilih kasih kepada kita. Mau memaafkan orang yang bersalah kepada kita adalah wujud cinta kasih tanpa pilih kasih

Jika kita yang melakukan kesalahan terhadap orang lain, jangan malu untuk meminta maaf. Meminta maaf bukan perbuatan buruk, jadi kita tidak perlu malu untuk melakukannya. Saling memaafkan akan membuat hidup kita tentram dan bahagia.





Doa Maaf

Jika aku telah berbuat kesalahan,
Dengan pikiran , perkataan atau perbuatan,
Semoga semua yang bijaksana berbelas kasih, memaafkanku.

Dengan tulus, aku memaafkan siapa saja,
Yang mungkin telah menyakiti atau merugikanku.
Dengan tulus, aku pun memaafkan diriku sendiri.

Latihan Soal

Ligkarilah jawaban yang benar

1. Setiap orang yang berbuat salah harus meyesali kesalahanya dan berusaha untuk….
a. mengulaginya c. memperbaiki diri
b. bersedih d. melarikan diri
2. Memperbaiki diri berarti bertekat untuk….
a. menyesal dan mengulangi kesalahan
b. melupakan saja
c. meyadari dan tidak mengulangi kesalahan
d. menangisi kesalahan kita
3. Jika kita melakukan kesalahan terhadap orang lain, maka kita harus….
a. takut c. sedih
b. minta maaf d. malu
4. Orang yang bersalah harus kita….
a. jahui c. maafkan
b. musuhi d. lupakan
5. Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk memperbaiki diri….
a. bersedih dan menangisi kesalahan kita
b. jujur pada diri sendiri bahwa kita bersalah
c. bersembunyi agar tidak ada yang tahu kesalahan kita
d. marah jika ada orang yang menasehati

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang Buddha lakukan terhadap orang-oeang yang berbuat buruk kepada Nya?
2. Apa manfaat dari saling memaafkan ?
3. Sebutkan satu kesalahanmu yang ingin kamu perbaiki ! Apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya?
4. Apa yang harus kita lakukan terhadap orang yang bersalah kepada kita?
5. Jelaskan sikap cinta kasih tanpa pilih kasih

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com